Waktu itu saya bimbang dengan kondisi akhir olah tangkas rambut. Rekan kantorku menyebutnya karatan, temanku yang lain menyebutnya kucing telon, sementara capster menyebutnya highlight.
Mau mudik ketemu bapak, eh rambutnya begini. Ummm… nda papa wis, udah kadung keluar ongkos banyak. Sampai di rumah, Bapak juga ndak komentar apa-apa. Duh, leganya.
Besoknya saya menemani bapak mengunjungi kerabat yang ada di Makassar. Di tengah perjalanan, bapak mengacak-acak kesenyapan.
“Lebih besar mana, sih? Surabaya atau Makassar?”
“Ya Surabaya lah, Paaaak….”
“Lha, trus, kamu kok kampungan gitu…?”
Kraaaaakkk
################
Dan sekarang kalian tahu, darimana saya belajar teknik sarkastik yang berkelas. Darinya yang hari ini genap 74 tahun.
Selamat ulang tahun bapak, senantiasa sehat dan terus menjadi idola. Nada-nada doa terbaik akan selalu mengalir untukmu.
Amin ya Allah…