“Mas, mba, saya kasih saran ya, yang ini jangan ditaro di sini, taro di belakang sana…” sambil menunjuk rak di belakang mereka.
Senyum mereka sejenak hilang terganti raut bingung. Mereka saling melirik dan salah satunya nampak seperti melepas kode untuk kembali menyunggingkan senyum.
“Iya, mas…” kata mas kasir di depanku, tapi sepertinya dia tidak menangkap kode rekannya.
“Kalo ada yang ambil ini, ditanyain umur ga?”
“Iya, mas…”
I didn’t give any response then. Pikiran saya sedang berada pada pertanyaan apa saya harus lega karena mereka menjalankan prosedur bekerja dengan benar, atau harus menantang karena menangkap sinyal kebohongan.
Dengan sedikit gontai saya mengambil dua ikat roti tawar kupas yang telah saya bayar tanpa tambahan biaya kantong plastik. Bak seorang detektif yang gagal menemukan barang bukti, saya perlahan berjalan menuju pintu keluar dengan tatapan tetap pada rak tabu di samping mesin kasir.
Kudoakan, mereka bertemu lebih banyak orang rese’.